“Bun.” Matamu menatapku. “Ayah ingin ngobrol” Aku tersenyum. Sedikit saja. “Ayah ada keinginan nih.” Kau diam saja. Aku agak bingung bagaimana meneruskan. “Ayah ingin kawin lagi.” Matamu… Read more “Bambu”
Penulis: Karim Nas
Roti, Kopi, & Bifurkasi
Mukadimah Maya adalah seorang manusia, salah satu makhluk ciptaanku yang menarik. Aku berkata “ciptaanku” bukan karena aku menciptakan dia secara harafiah. Dia dan semua makhluk di planet… Read more “Roti, Kopi, & Bifurkasi”
Putih
Pagi ini kami berkumpul di pemakaman. Hanya sedikit orang. Aku, kedua orang tuaku, dan beberapa kerabat dekat. Kami berdiri mengelilingi sebuah makam. Tanahnya masih basah, nisannya masih… Read more “Putih”
Sang Sutradara
Pesisir timur Jawa, 1965 Tikto dapat melihat kapal terakhir hilang di balik cakrawala. Beberapa kapal perang yang disamarkan sebagai kapal nelayan. Di benaknya telah tersusun ribuan rencana… Read more “Sang Sutradara”
Irasional
Ditulis oleh Amelia Riana Disadur ke Bahasa Indonesia oleh Karim Nas Acara ini dipenuhi manusia-manusia berperangai tak lazim, mulai dari pria-pria paruh baya dengan obsesi menyeleweng,… Read more “Irasional”
Sungai di Belakang Ladang Jagung
Ladang jagung. Dedaunan mulai mengering, seperti tanah yang retak-retak lama tak tersentuh hujan. Hawa musim kemarau berhembus lembab. Keringat mengalir deras di tubuh para petani di ladang.… Read more “Sungai di Belakang Ladang Jagung”
Dilasi
Aku belum terbiasa bangun di pagi hari lalu menatap antariksa di luar jendela. Aku ingin dibangunkan oleh sinar matahari dan bukan cahaya buatan di kamar ini. Mereka… Read more “Dilasi”
Pesan
Entah tak sadar atau tak peduli, Prita sudah berjam-jam duduk di ruangan yang gelap. Sinar dari layar monitor satu-satunya sumber cahaya. Ia bahkan tak menyadari jalan-jalan kota… Read more “Pesan”
Batas
Seekor biawak sedang berjemur di aspal menyerap radiasi matahari saat sebilah anak panah menembus lehernya. Seorang lelaki berjalan mendekat. Ia mencabut anak panah yang masih menancap lalu… Read more “Batas”
Lotere
Kilatan ratusan lampu mengaburkan pandangannya. Riuh rendah para penonton membuat kepalanya semakin pening. Sebagian bersorak-sorai, mengharapkan limpahan harta mendadak. Yang lain berteriak meminta sang algojo segera memutar… Read more “Lotere”
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.